A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Studi Mikrozonasi Kerentanan Seismik dan Bangunan Bertingkat Menggunakan Metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) di Kabupaten Bengkulu Selatan
Mikrozonasi seismik merupakan proses pemetaan untuk memprediksi respon tanah terhadap guncangan seismik yang dapat digunakan sebagai acuan mitigasi bencana dan pembangunan yang akan dilakukan di Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian ini menggunakan data shapefile peta administrasi dan data mikrotremor sebanyak 69 titik. Data mikrotremor kemudian diolah menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) untuk mendapatkan kurva HVSR. Pengolahan data ini menghasilkan nilai faktor amplifikasi ( ) pada rentang 1,17 – 4,07, nilai frekuensi natural ( ) antara 0,25 Hz – 14,40 Hz, indeks kerentanan seismik (Kg) antara 0,26 – 11,78, dan nilai periode dominan ( ) antara 0,07 s – 3,86 s. Parameter ini selanjutnya digunakan untuk membuat peta sebaran yang akan memberikan gambaran mengenai distribusi spasialnya. Selain itu, potensi bangunan yang rentan terhadap bencana seismik dengan ketinggian 1 hingga 2 lantai teridentifikasi di Kecamatan Pino Raya dan Kecamatan Kota Manna, sedangkan bangunan dengan ketinggian 1 hingga 4 lantai berada di Kecamatan Pasar Manna.. Berdasarkan nilai-nilai parameter tersebut, dapat disimpulkan bahwa lokasi penelitian masuk ke dalam kategori zona rendah terhadap getaran gempa bumi. Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam perencanaan mitigasi bencana, khususnya dalam upaya peningkatan ketahanan bangunan di wilayah yang diteliti.
Studi Mikrozonasi Kerentanan Seismik dan Bangunan Bertingkat Menggunakan Metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) di Kabupaten Bengkulu Selatan
Mikrozonasi seismik merupakan proses pemetaan untuk memprediksi respon tanah terhadap guncangan seismik yang dapat digunakan sebagai acuan mitigasi bencana dan pembangunan yang akan dilakukan di Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian ini menggunakan data shapefile peta administrasi dan data mikrotremor sebanyak 69 titik. Data mikrotremor kemudian diolah menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) untuk mendapatkan kurva HVSR. Pengolahan data ini menghasilkan nilai faktor amplifikasi ( ) pada rentang 1,17 – 4,07, nilai frekuensi natural ( ) antara 0,25 Hz – 14,40 Hz, indeks kerentanan seismik (Kg) antara 0,26 – 11,78, dan nilai periode dominan ( ) antara 0,07 s – 3,86 s. Parameter ini selanjutnya digunakan untuk membuat peta sebaran yang akan memberikan gambaran mengenai distribusi spasialnya. Selain itu, potensi bangunan yang rentan terhadap bencana seismik dengan ketinggian 1 hingga 2 lantai teridentifikasi di Kecamatan Pino Raya dan Kecamatan Kota Manna, sedangkan bangunan dengan ketinggian 1 hingga 4 lantai berada di Kecamatan Pasar Manna.. Berdasarkan nilai-nilai parameter tersebut, dapat disimpulkan bahwa lokasi penelitian masuk ke dalam kategori zona rendah terhadap getaran gempa bumi. Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam perencanaan mitigasi bencana, khususnya dalam upaya peningkatan ketahanan bangunan di wilayah yang diteliti.
Studi Mikrozonasi Kerentanan Seismik dan Bangunan Bertingkat Menggunakan Metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) di Kabupaten Bengkulu Selatan
Indri Novtrisa (author) / Lindung Zalbuin Mase (author) / Refrizon Refrizon (author) / Rena Misliniyati (author) / Khairul Amri (author) / Arif Ismul Hadi (author) / Darmawan Ikhlas Fadli (author)
2025
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PENILAIAN KERENTANAN BANGUNAN DI KABUPATEN MANOKWARI SELATAN AKIBAT GEMPA BUMI
BASE | 2021
|MIKROZONASI SEISMIK DI KAWASAN ITSNU PEKALONGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HVSR
DOAJ | 2023
|