Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Interaksi antara Status Indeks Massa Tubuh sebelum Hamil dan Kenaikan Berat Badan selama Hamil terhadap Antropometri Bayi Lahir di Sumatera Barat, Indonesia
Latar Belakang: Status gizi ibu sebelum maupun selama masa kehamilan memiliki peran penting terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya. Tren kejadian BBLR di Sumatera Barat ini mengalami kenaikan kembali dengan persentase dari 3,11% (2019) ke 3,4% (2021). Tujuan: Untuk menganalisis interaksi antara status Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan terhadap antropometri bayi baru lahir di Sumatera Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan berbasis data sekunder yang berasal dari riset kohort dengan judul Vitamin D Pregnant Mother (VDPM) 2018 di Sumatera Barat dan dianalisis lanjutan pada Februari-April 2024. Subjek terdiri dari 175 ibu hamil dan bayinya yang memenuhi kriteria. Variabel yang diteliti meliputi status IMT sebelum hamil, kenaikan berat badan selama hamil, dan antropometri bayi baru lahir. Analisis statistik dengan uji Kruskal Wallis dan korelasi Spearman serta multivariat General Linear Model (GLM). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara IMT sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil (p-value=0,049, r=-1,4). IMT sebelum hamil memiliki korelasi dengan berat badan (p-value=0,003, r=0,2) dan panjang badan lahir (p-value=0,045, r=0,1), namun tidak dengan lingkar kepala (p-value=0,054). Kenaikan berat badan ibu selama masa kehamilan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan antropometri bayi ketika lahir seperti berat badan (p-value=0,512), panjang badan (p-value=0,368), dan lingkar kepala lahir (p-value=0,368). Tidak ditemukan interaksi antara IMT sebelum hamil dan status kenaikan berat badan terhadap antropometri bayi baru lahir dengan nilai p-interaksi sebesar 0,739 untuk berat badan, 0,377 untuk panjang badan lahir dan 0,175 unuk lingkar kepala lahir. Kesimpulan: Tidak ditemukan interaksi antara status IMT sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil terhadap antropometri bayi lahir. Masyarakat diimbau memperhatikan gizi sebelum dan selama kehamilan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.
Interaksi antara Status Indeks Massa Tubuh sebelum Hamil dan Kenaikan Berat Badan selama Hamil terhadap Antropometri Bayi Lahir di Sumatera Barat, Indonesia
Latar Belakang: Status gizi ibu sebelum maupun selama masa kehamilan memiliki peran penting terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya. Tren kejadian BBLR di Sumatera Barat ini mengalami kenaikan kembali dengan persentase dari 3,11% (2019) ke 3,4% (2021). Tujuan: Untuk menganalisis interaksi antara status Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan terhadap antropometri bayi baru lahir di Sumatera Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan berbasis data sekunder yang berasal dari riset kohort dengan judul Vitamin D Pregnant Mother (VDPM) 2018 di Sumatera Barat dan dianalisis lanjutan pada Februari-April 2024. Subjek terdiri dari 175 ibu hamil dan bayinya yang memenuhi kriteria. Variabel yang diteliti meliputi status IMT sebelum hamil, kenaikan berat badan selama hamil, dan antropometri bayi baru lahir. Analisis statistik dengan uji Kruskal Wallis dan korelasi Spearman serta multivariat General Linear Model (GLM). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara IMT sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil (p-value=0,049, r=-1,4). IMT sebelum hamil memiliki korelasi dengan berat badan (p-value=0,003, r=0,2) dan panjang badan lahir (p-value=0,045, r=0,1), namun tidak dengan lingkar kepala (p-value=0,054). Kenaikan berat badan ibu selama masa kehamilan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan antropometri bayi ketika lahir seperti berat badan (p-value=0,512), panjang badan (p-value=0,368), dan lingkar kepala lahir (p-value=0,368). Tidak ditemukan interaksi antara IMT sebelum hamil dan status kenaikan berat badan terhadap antropometri bayi baru lahir dengan nilai p-interaksi sebesar 0,739 untuk berat badan, 0,377 untuk panjang badan lahir dan 0,175 unuk lingkar kepala lahir. Kesimpulan: Tidak ditemukan interaksi antara status IMT sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil terhadap antropometri bayi lahir. Masyarakat diimbau memperhatikan gizi sebelum dan selama kehamilan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.
Interaksi antara Status Indeks Massa Tubuh sebelum Hamil dan Kenaikan Berat Badan selama Hamil terhadap Antropometri Bayi Lahir di Sumatera Barat, Indonesia
Ammara Asya Anugerahwati (Autor:in) / Arif Sabta Aji (Autor:in) / Effatul Afifah (Autor:in) / Prasetya Lestari (Autor:in) / Nur Indrawaty Lipoeto (Autor:in)
2024
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PROFIL KESEHATAN IBU HAMIL DI PROPINSI JAWA BARAT DAN NUSA TENGGARA BARAT
DOAJ | 2012
|Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar
DOAJ | 2019
|Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar
DOAJ | 2020
|