Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Prediksi Luas Kebakaran Hutan dan Lahan pada Tahun 1997-2005 Akibat Faktor Antropogenik Menggunakan Data CMIP5
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) merupakan sebuah bencana lokal dan nasional tahunan yang ada di Indonesia. Kebakaran hutan dan lahan secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu terjadi karena alami (Natural forcing) dan/atau aktivitas manusia (Anthropogenic forcing). Aktivitas manusia tersebut melepaskan sejumlah besar karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), metana (CH4), oksidanitrat, nitrogen dioksida (NOx) dan partikulat yang bertindak sebagai sumber pemanasan rumah kaca yang telah dipantau oleh satelit beberapa tahun terakhir. Penelitian ini mengkaji luas karhutla dalam beberapa dekade terakhir akibat pengaruh faktor antropogenik di Kalimantan menggunakan dua jenis kelompok data yang akan dianalisa yaitu data tanpa dan dengan komponen antropogenik. Analisa dilakukan dengan memanfaatkan data luaran CMIP5. Studi ini menggunakan pendekatan statistik teknik Random Forests (RF) untuk mengevaluasi kontribusi faktor iklim dan antropogenik terhadap luas karhutla di daerah Kalimantan. Kondisi umum luas karhutla berdasarkan data observasi yang diperoleh dari data GFED. Dua luas tertinggi yang terjadi di Kalimantan selama periode 1997 hingga 2005 terjadi pada tahun 1997 dan 2002 Menurut ketiga model pada tahun 1997 dan 2002 terlihat bahwa faktor antropogenik memberikan pengaruh lebih dominan terhadap luas karhutla di Kalimantan. Pada tahun 1997 dan 2002 luas karhutla akibat pengaruh antropogenik bernilai positif (menyebabkan luas karhutla meningkat).
Prediksi Luas Kebakaran Hutan dan Lahan pada Tahun 1997-2005 Akibat Faktor Antropogenik Menggunakan Data CMIP5
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) merupakan sebuah bencana lokal dan nasional tahunan yang ada di Indonesia. Kebakaran hutan dan lahan secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu terjadi karena alami (Natural forcing) dan/atau aktivitas manusia (Anthropogenic forcing). Aktivitas manusia tersebut melepaskan sejumlah besar karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), metana (CH4), oksidanitrat, nitrogen dioksida (NOx) dan partikulat yang bertindak sebagai sumber pemanasan rumah kaca yang telah dipantau oleh satelit beberapa tahun terakhir. Penelitian ini mengkaji luas karhutla dalam beberapa dekade terakhir akibat pengaruh faktor antropogenik di Kalimantan menggunakan dua jenis kelompok data yang akan dianalisa yaitu data tanpa dan dengan komponen antropogenik. Analisa dilakukan dengan memanfaatkan data luaran CMIP5. Studi ini menggunakan pendekatan statistik teknik Random Forests (RF) untuk mengevaluasi kontribusi faktor iklim dan antropogenik terhadap luas karhutla di daerah Kalimantan. Kondisi umum luas karhutla berdasarkan data observasi yang diperoleh dari data GFED. Dua luas tertinggi yang terjadi di Kalimantan selama periode 1997 hingga 2005 terjadi pada tahun 1997 dan 2002 Menurut ketiga model pada tahun 1997 dan 2002 terlihat bahwa faktor antropogenik memberikan pengaruh lebih dominan terhadap luas karhutla di Kalimantan. Pada tahun 1997 dan 2002 luas karhutla akibat pengaruh antropogenik bernilai positif (menyebabkan luas karhutla meningkat).
Prediksi Luas Kebakaran Hutan dan Lahan pada Tahun 1997-2005 Akibat Faktor Antropogenik Menggunakan Data CMIP5
Lesi Mareta (Autor:in) / Arnida Lailatul Latifah Latifah (Autor:in) / Rahmat Hidayat (Autor:in) / Rini Hidayati (Autor:in)
2021
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Evaluasi Usability pada Website Monitoring Kebakaran Hutan Menggunakan Metode Webuse
DOAJ | 2022
|BASE | 2018
|Efektivitas Hukum terhadap Pidana Tambahan sebagai Upaya Pemulihan Lingkungan Akibat Kebakaran Lahan
DOAJ | 2022
|