Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
PEMIKIRAN HEGEMONI ANTONIO GRAMSCI (1891- 1937) DI ITALIA
Gramsci mengenalkan istilah hegemoni sebagai kritik atas pemahaman marxisme tradisional dalam memahami kapitalisme yang cenderung determinisme ekonomi. Gramsci melihat pandangan marxis tradisional tersebut telah mendogma namun tanpa pembuktian. Teori hegemoni dibangun atas prestise pentingnya ide dan tidak mencukupinya kekuatan fisik belaka dalam kontrol sosial politik. Menurut Gramsci agar yang dikuasai mematuhi penguasa, yang dikuasai tidak hanya harus merasa mempunyai dan menginternalisasi nilai-nilai serta norma penguasa, lebih dari itu mereka juga harus memberikan persetujuan atas subordinasi mereka. Inilah yang dimaksudkan Gramsci dengan “hegemoni” atau menguasai dengan “kepemimpinan moral dan intelektual” secara konsensual. Pada penelitian kajian tokoh ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian ini dimaksudkan pada kajian pustaka (literature review) sebagai sumber data utamanya. Sumber data ini kemudian dijadikan bahan sebagai suatu yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah hasil penelitian. Kajian pustaka yang dimaksud di sini meliputi hasil karya tokoh, dalam hal ini Antonio Gramsci berupa tulisan-tulisan, artikel, buku-buku yang pernah diterbitkan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pembaca tentang suatu pemikiran dari seorang tokoh, serta diharapkan tulisan ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti-peneliti yang bergerak di bidang sosial.
PEMIKIRAN HEGEMONI ANTONIO GRAMSCI (1891- 1937) DI ITALIA
Gramsci mengenalkan istilah hegemoni sebagai kritik atas pemahaman marxisme tradisional dalam memahami kapitalisme yang cenderung determinisme ekonomi. Gramsci melihat pandangan marxis tradisional tersebut telah mendogma namun tanpa pembuktian. Teori hegemoni dibangun atas prestise pentingnya ide dan tidak mencukupinya kekuatan fisik belaka dalam kontrol sosial politik. Menurut Gramsci agar yang dikuasai mematuhi penguasa, yang dikuasai tidak hanya harus merasa mempunyai dan menginternalisasi nilai-nilai serta norma penguasa, lebih dari itu mereka juga harus memberikan persetujuan atas subordinasi mereka. Inilah yang dimaksudkan Gramsci dengan “hegemoni” atau menguasai dengan “kepemimpinan moral dan intelektual” secara konsensual. Pada penelitian kajian tokoh ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian ini dimaksudkan pada kajian pustaka (literature review) sebagai sumber data utamanya. Sumber data ini kemudian dijadikan bahan sebagai suatu yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah hasil penelitian. Kajian pustaka yang dimaksud di sini meliputi hasil karya tokoh, dalam hal ini Antonio Gramsci berupa tulisan-tulisan, artikel, buku-buku yang pernah diterbitkan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pembaca tentang suatu pemikiran dari seorang tokoh, serta diharapkan tulisan ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti-peneliti yang bergerak di bidang sosial.
PEMIKIRAN HEGEMONI ANTONIO GRAMSCI (1891- 1937) DI ITALIA
Zezen Zaenudin Ali (Autor:in)
2017
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
hegemoni , gramsci , sosial , Philosophy. Psychology. Religion , B , Social Sciences , H
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
HEGEMONI KEKUASAAN ANTONIO GRAMSCI DALAM CERPEN “SHARAHKH AL-QUBUR” KARYA KAHLIL GIBRAN
DOAJ | 2021
|DOAJ | 2017
|