Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
KEMUNGKINAN PENERAPAN BERBAGI RUANG BERDASARKAN PERSEPSI PENGGUNA JALAN
Jalan Sigura-gura sebagai salah satu ruas jalan strategis di Kota Malang yang menjadi penghubung menuju kawasan pendidikan, perdagangan dan jasa serta permukiman sehingga menjadi salah satu kawasan padat pergerakan. Penggunaan ruang jalan didominasi oleh pengguna kendaraan bermotor yang mengakibatkan ketidakamanan dan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan lain seperti pejalan kaki dan pesepeda. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemungkinan penerapan berbagi ruang berdasarkan persepsi pengguna jalan. Berbagi ruang disini merupakan rekayasa lalu lintas dengan menghapuskan pembatas dan penanda fisik perbedaan jalur suatu ruang jalan. Penelitian ini menggunakan 6 tahapan yaitu: eksisting, tidy up, declutter, relocate, rethink, dan final. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pelayanan jalannya adalah C dan tingkat pelayanan simpangnya adalah E. Hal ini berarti bahwa arus kendaraan tidak stabil, kecepatan yang terkadang terhenti dan permintaan (volume) kendaraan yang sudah mendekati kapasitas. Tingkat pelayanan jalur pejalan kakinya adalah D, berarti hampir tidak tersedia ruang untuk bergerak. 80% pejalan kaki memberikan respon positif terhadap desain berbagi ruang.
KEMUNGKINAN PENERAPAN BERBAGI RUANG BERDASARKAN PERSEPSI PENGGUNA JALAN
Jalan Sigura-gura sebagai salah satu ruas jalan strategis di Kota Malang yang menjadi penghubung menuju kawasan pendidikan, perdagangan dan jasa serta permukiman sehingga menjadi salah satu kawasan padat pergerakan. Penggunaan ruang jalan didominasi oleh pengguna kendaraan bermotor yang mengakibatkan ketidakamanan dan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan lain seperti pejalan kaki dan pesepeda. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemungkinan penerapan berbagi ruang berdasarkan persepsi pengguna jalan. Berbagi ruang disini merupakan rekayasa lalu lintas dengan menghapuskan pembatas dan penanda fisik perbedaan jalur suatu ruang jalan. Penelitian ini menggunakan 6 tahapan yaitu: eksisting, tidy up, declutter, relocate, rethink, dan final. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pelayanan jalannya adalah C dan tingkat pelayanan simpangnya adalah E. Hal ini berarti bahwa arus kendaraan tidak stabil, kecepatan yang terkadang terhenti dan permintaan (volume) kendaraan yang sudah mendekati kapasitas. Tingkat pelayanan jalur pejalan kakinya adalah D, berarti hampir tidak tersedia ruang untuk bergerak. 80% pejalan kaki memberikan respon positif terhadap desain berbagi ruang.
KEMUNGKINAN PENERAPAN BERBAGI RUANG BERDASARKAN PERSEPSI PENGGUNA JALAN
Aisya Rahmania Putri (Autor:in) / Fanny Safitri (Autor:in) / M Nouval Irfandhia Wahid (Autor:in) / Imma Widyawati Agustin (Autor:in)
2020
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Makna ruang jalan di Kota Lama Kupang menurut pengguna ruang pedagang informal dan formal
DOAJ | 2018
|ANALISIS PELAYANAN INTEGRASI ANTARMODA BERDASARKAN PERSEPSI PENGGUNA DI KRL STASIUN SUDIRMAN
DOAJ | 2021
|KENYAMANAN TERMAL RUANG TERBUKA HIJAU DI KAMPUS UNSRAT BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG
BASE | 2017
|PEMBANGUNAN JARINGAN JALAN PERKOTAAN BERDASARKAN KAJIAN STRUKTUR RUANG DAN AKSESIBILITAS KOTA
BASE | 2014
|Taman Indonesia Kaya sebagai Ruang Terbuka Publik di Semarang Berdasarkan Kebutuhan Pengguna
DOAJ | 2020
|