Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
TRANSISI MADRASAH TSANAWIYAH KE SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN MODERN MUHAMMADIYAH IMAM SYUHODO SUKOHARJO)
Penelitian ini bertujuan untuk mengkritisi terhadap alasan pemilihan penyelenggaraan bentuk satuan pendidikan MTs sementara pada jenjang pendidikan di atasnya dalam bentuk SMA yang ada di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Imam Syuhodo Sukoharjo. Bahwa alasan pemilihan penyelenggaraan bentuk satuan pendidikan MTs sementara pada jenjang pendidikan di atasnya dalam bentuk SMA yang ada di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo Sukoharjo dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu (1) Bidang kurikulum; dengan satuan pendidikan SMA yang merupakan lembaga pendidikan di bawah binaan Kemendikbud, pengembangan kurikulum relatif lebih leluasa dan dirasakan ada kebebasan, termasuk mengembangkan kurikulum berbasis pesantren Muhammadiyah; (2) Bidang kesejahteraan; dengan satuan pendidikan SMA yang merupakan lembaga pendidikan di bawah binaan Kemendikbud dirasakan lebih sejahtera, karena lembaga cukup mudah memperoleh bantuan. Hal itu sangat terasa ketika dibandingkan dengan MTs yang berada di bawah binaan Kemenag; dan (3) Bidang administrasi; dengan satuan pendidikan SMA yang merupakan lembaga pendidikan di bawah binaan Kemendikud dirasakan urusan administrasi tidak seribet dan sesulit dalam bentuk MTs yang berada di bawah binaan Kemenag.
TRANSISI MADRASAH TSANAWIYAH KE SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN MODERN MUHAMMADIYAH IMAM SYUHODO SUKOHARJO)
Penelitian ini bertujuan untuk mengkritisi terhadap alasan pemilihan penyelenggaraan bentuk satuan pendidikan MTs sementara pada jenjang pendidikan di atasnya dalam bentuk SMA yang ada di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Imam Syuhodo Sukoharjo. Bahwa alasan pemilihan penyelenggaraan bentuk satuan pendidikan MTs sementara pada jenjang pendidikan di atasnya dalam bentuk SMA yang ada di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo Sukoharjo dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu (1) Bidang kurikulum; dengan satuan pendidikan SMA yang merupakan lembaga pendidikan di bawah binaan Kemendikbud, pengembangan kurikulum relatif lebih leluasa dan dirasakan ada kebebasan, termasuk mengembangkan kurikulum berbasis pesantren Muhammadiyah; (2) Bidang kesejahteraan; dengan satuan pendidikan SMA yang merupakan lembaga pendidikan di bawah binaan Kemendikbud dirasakan lebih sejahtera, karena lembaga cukup mudah memperoleh bantuan. Hal itu sangat terasa ketika dibandingkan dengan MTs yang berada di bawah binaan Kemenag; dan (3) Bidang administrasi; dengan satuan pendidikan SMA yang merupakan lembaga pendidikan di bawah binaan Kemendikud dirasakan urusan administrasi tidak seribet dan sesulit dalam bentuk MTs yang berada di bawah binaan Kemenag.
TRANSISI MADRASAH TSANAWIYAH KE SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN MODERN MUHAMMADIYAH IMAM SYUHODO SUKOHARJO)
Mahasri Shobahiya (Autor:in)
2017
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Pengembangan model akreditasi sekolah menengah atas /madrasah aliyah (SMA/MA)
BASE | 2018
|MANAJEMEN PENDIDIKAN PESANTREN : STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM NGABANG
BASE | 2019
|