Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
ASAL MULA PENGKHIANATAN ISTRI DALAM PERSPEKTIF HADIS MISOGINI
Nabi Adam dan Hawa keluar dari surga dikarenakan memakan buah yang dilarang oleh Allah untuk dimakan, peristiwa itu disebabkan Hawa merayu suaminya sampai terpedaya mengikuti keinginan istri. Lalu kejadian ini dijadikan asal mula bentuk pengkhianatan istri terhadap suami yang diungkapkan Rasulullah. Pemahaman hadis secara tekstual adalah Hawa diidentikkan sebagai pengkhianat istitusi keluarga pertama dan perbuatannya ini menjadi identitas perempuan tukang pengkhianat suami sepanjang hidup manusia. Namun hadis ini harus dipahami secara kontekstual dari kata “seandainya bukan” adalah bertujuan untuk taubikh (pernyataan jelek), pengkhianat perempuan sebagai kalimat majazi bukan untuk merendahkan martabat perempuan. Ungkapan pengkhianatan dalam hadis bukan perbuatan fahishah tapi sebatas melanggar larangan Allah. Dalam konteks ini, Islam mendudukkan kaum perempuan pada posisi yang terhormat dan tidak ada namanya dosa turun temurun. Asumsi misogini dalam hadis tidak beralasan dengan mengemukan hadis-hadis kemulian perempuan dan hubungan suami istri adalah ikatan dunia akhirat.
ASAL MULA PENGKHIANATAN ISTRI DALAM PERSPEKTIF HADIS MISOGINI
Nabi Adam dan Hawa keluar dari surga dikarenakan memakan buah yang dilarang oleh Allah untuk dimakan, peristiwa itu disebabkan Hawa merayu suaminya sampai terpedaya mengikuti keinginan istri. Lalu kejadian ini dijadikan asal mula bentuk pengkhianatan istri terhadap suami yang diungkapkan Rasulullah. Pemahaman hadis secara tekstual adalah Hawa diidentikkan sebagai pengkhianat istitusi keluarga pertama dan perbuatannya ini menjadi identitas perempuan tukang pengkhianat suami sepanjang hidup manusia. Namun hadis ini harus dipahami secara kontekstual dari kata “seandainya bukan” adalah bertujuan untuk taubikh (pernyataan jelek), pengkhianat perempuan sebagai kalimat majazi bukan untuk merendahkan martabat perempuan. Ungkapan pengkhianatan dalam hadis bukan perbuatan fahishah tapi sebatas melanggar larangan Allah. Dalam konteks ini, Islam mendudukkan kaum perempuan pada posisi yang terhormat dan tidak ada namanya dosa turun temurun. Asumsi misogini dalam hadis tidak beralasan dengan mengemukan hadis-hadis kemulian perempuan dan hubungan suami istri adalah ikatan dunia akhirat.
ASAL MULA PENGKHIANATAN ISTRI DALAM PERSPEKTIF HADIS MISOGINI
Ridwan Hasbi (Autor:in)
2017
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2017
|