A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Pemodelan Penerapan Terowongan Air (Tunnel) dalam Mengatasi Banjir Akibat Luapan Sungai Deli
Keterbatasan lahan untuk sistem pengendalian banjir di daerah perkotaan juga menjadi salah satu permasalahan. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dianalisis sistem pengendalian banjir akibat meluapnya Sungai Deli dengan terowongan air (tunnel) dari bagian titik banjir Sungai Deli menuju muara Sungai di daerah Belawan. Tujuannya untuk menganalisis daerah genangan banjir dan mengurangi debit aliran dan beban Sungai Deli jika terjadi kenaikan debit air saat intensitas hujan di Kota Medan dan hulu Sungai Deli meningkat. Penerapan terowongan air (tunnel) tersebut sudah dilakukan dibeberapa negara maju untuk menanggulangi banjir perkotaan akibat luapan sungai. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan analisis penelusuran debit banjir metode Hidrograf Satuan Sintetis kemudian dilakukan pemodelan kondisi Sungai Deli sebelum dan sesudah ada tunnel dengan bantuan software HEC-RAS. Hasil yang diharapkan mampu menjadi salah satu solusi alternatif pengendalian banjir Kota Medan. Luas genangan banjir akibat luapan Sungai Deli untuk debit banjir kala ulang 25 tahun sebesar 3.69 Ha. Daerah yang berpotensi adanya genangan banjir pada 7 Kecamatan, yaitu Kecamatan Medan Johor, Medan Selayang, Medan Kota, Medan Petisah, Medan Maimun, Medan Perjuangan, Medan Barat. Posisi tunnel yang direkomendasikan berada di koordinat 3042’02.00” LU dan 98040’55.55” BT. Alternatif pengendalian banjir yang direkomendasikan adalah alternatif II dengan diameter terowongan air 5 meter.
Pemodelan Penerapan Terowongan Air (Tunnel) dalam Mengatasi Banjir Akibat Luapan Sungai Deli
Keterbatasan lahan untuk sistem pengendalian banjir di daerah perkotaan juga menjadi salah satu permasalahan. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dianalisis sistem pengendalian banjir akibat meluapnya Sungai Deli dengan terowongan air (tunnel) dari bagian titik banjir Sungai Deli menuju muara Sungai di daerah Belawan. Tujuannya untuk menganalisis daerah genangan banjir dan mengurangi debit aliran dan beban Sungai Deli jika terjadi kenaikan debit air saat intensitas hujan di Kota Medan dan hulu Sungai Deli meningkat. Penerapan terowongan air (tunnel) tersebut sudah dilakukan dibeberapa negara maju untuk menanggulangi banjir perkotaan akibat luapan sungai. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan analisis penelusuran debit banjir metode Hidrograf Satuan Sintetis kemudian dilakukan pemodelan kondisi Sungai Deli sebelum dan sesudah ada tunnel dengan bantuan software HEC-RAS. Hasil yang diharapkan mampu menjadi salah satu solusi alternatif pengendalian banjir Kota Medan. Luas genangan banjir akibat luapan Sungai Deli untuk debit banjir kala ulang 25 tahun sebesar 3.69 Ha. Daerah yang berpotensi adanya genangan banjir pada 7 Kecamatan, yaitu Kecamatan Medan Johor, Medan Selayang, Medan Kota, Medan Petisah, Medan Maimun, Medan Perjuangan, Medan Barat. Posisi tunnel yang direkomendasikan berada di koordinat 3042’02.00” LU dan 98040’55.55” BT. Alternatif pengendalian banjir yang direkomendasikan adalah alternatif II dengan diameter terowongan air 5 meter.
Pemodelan Penerapan Terowongan Air (Tunnel) dalam Mengatasi Banjir Akibat Luapan Sungai Deli
Ivan Indrawan (author) / Riza Inanda Siregar (author)
2018
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Pemodelan Penerapan Terowongan Air (Tunnel) dalam Mengatasi Banjir Akibat Luapan Sungai Deli
DOAJ | 2018
|Studi Alternatif Pengendalian Banjir Sungai Welang dengan Pendekatan Pemodelan Banjir Aliran 2D
DOAJ | 2022
|