A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Implikasi Sedentarisasi terhadap Konsep Ruang dan Relasi Gender Suku Laut: Sebuah Tafsir Antropologis
Telah lama para peneliti tertarik untuk mengkaji budaya maritim masyarakat seafaring atau juga yang biasa disebut sebagai sea nomad, seperti Suku Laut di Kepulauan Riau. Namun sejak tahun 1990-an, kelompok masyarakat ini telah mengalami perubahan yang diawali dengan terjadinya sedentarisasi. Mereka yang biasa hidup mengarungi lautan dengan sampan beratap kajang, kini telah memiliki rumah di tepian sebagai tempat untuk menetap. Artikel ini membahas mengenai implikasi dari sedentarisasi terhadap spasialitas Suku Laut, serta dinamika relasi gender yang hadir karena perubahan tersebut. Melalui studi pustaka, diketahui bahwa sedentarisasi membawa dinamika terhadap konsep ruang dan relasi gender di Suku Laut. Dinamika tersebut dilihat melalui kehadiran rumah sebagai ruang antara yang menjembatani antara seascape dan landscape. Melalui kerangka gendered space, rumah menjadi lokus terjadinya artikulasi gender yang mendorong Suku Laut untuk mendefinisikan ulang relasi serta peranan perempuan di dalam dan di luar komunitas. Kajian ini memberi gambaran mengenai perubahan dan problematika yang berkaitan dengan ruang dan gender Suku Laut di Kepulauan Riau.
Implikasi Sedentarisasi terhadap Konsep Ruang dan Relasi Gender Suku Laut: Sebuah Tafsir Antropologis
Telah lama para peneliti tertarik untuk mengkaji budaya maritim masyarakat seafaring atau juga yang biasa disebut sebagai sea nomad, seperti Suku Laut di Kepulauan Riau. Namun sejak tahun 1990-an, kelompok masyarakat ini telah mengalami perubahan yang diawali dengan terjadinya sedentarisasi. Mereka yang biasa hidup mengarungi lautan dengan sampan beratap kajang, kini telah memiliki rumah di tepian sebagai tempat untuk menetap. Artikel ini membahas mengenai implikasi dari sedentarisasi terhadap spasialitas Suku Laut, serta dinamika relasi gender yang hadir karena perubahan tersebut. Melalui studi pustaka, diketahui bahwa sedentarisasi membawa dinamika terhadap konsep ruang dan relasi gender di Suku Laut. Dinamika tersebut dilihat melalui kehadiran rumah sebagai ruang antara yang menjembatani antara seascape dan landscape. Melalui kerangka gendered space, rumah menjadi lokus terjadinya artikulasi gender yang mendorong Suku Laut untuk mendefinisikan ulang relasi serta peranan perempuan di dalam dan di luar komunitas. Kajian ini memberi gambaran mengenai perubahan dan problematika yang berkaitan dengan ruang dan gender Suku Laut di Kepulauan Riau.
Implikasi Sedentarisasi terhadap Konsep Ruang dan Relasi Gender Suku Laut: Sebuah Tafsir Antropologis
Firstdha Harin Regia Rohmatunisa (author)
2020
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
BASE | 2014
|Makna Ruang Kampung Kauman Yogyakarta dan Semarang Berdasar Konsep Relasi dalam Pandangan Jawa
DOAJ | 2014
|RUANG UDARA DI ATAS ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (ALKI): SEBUAH TINJAUAN HUKUM
DOAJ | 2022
|KONTESTASI WACANA TAFSIR BERKEADILAN GENDER DI INDONESIA: TELAAH KONSEP-KONSEP KUNCI
DOAJ | 2022
|