A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
RANCANG BANGUN ALAT UJI BIOMASSA UNTUK MENGETAHUI EMISI GAS BUANG SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN
Terdapat alat yang diperlukan agar mampu memberikan informasi mengenai karakteristik dari emisi gas buang pada pembakaran biomassa sehingga bisa menentukan jenis kayu yang paling efektif untuk digunakan sebagai bentuk energy alternative dan terbarukan terbarukan. Pada kajian ini dirancang dan dibuat sebuah alat untuk memberikan informasi emisi gas buang kayu, yaitu sebuah tungku (furcane) dengan menggunakan material semen tahan api untuk ruang bakar yang dilapisi bata tahan api, dan casing plat baja sebagai isolator. Tungku dilengkapi tambahan komponen kipas pada pintu depan untuk membantu mengalirkan udara saat pembakaran langsung dan sensor gas analyzer untuk mendapatkan data emisi gas buang yang dipasang pada saluran keluar udara. Tungku (furnace) yang dibuat mampu mencapai suhu 800 oC dari temperatur 32oC dalam waktu 360 menit. Pengujian dilakukan untuk melihat karakteristik emisi gas buang dengan menggunakan jenis kayu Mahoni, Nangka dan Jati, karena jenis kayu ini banyak sekali tumbuh di Indonesia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kayu Mahoni memiliki kadar air 12,24 %, kadar zat terbang 83,5 %, kadar abu 0,57 %, dan kadar karbon terikat 3,69 %. Kayu Nangka memiliki kadar air 13,34 %, kadar zat terbang 82,5 %, kadar abu 0,25 %, dan kadar karbon terikat 3,64 %. Kayu Jati memiliki kadar air 42,22 %, kadar zat terbang 71,6 %, kadar abu 0,35 %, dan kadar karbon terikat 3,71 %. Berdasarkan pengujian ini, didapatkan bahwa kayu Mahoni ini mudah menyala jika dibakar, dengan kadar air paling sedikit dihasilkan.
RANCANG BANGUN ALAT UJI BIOMASSA UNTUK MENGETAHUI EMISI GAS BUANG SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN
Terdapat alat yang diperlukan agar mampu memberikan informasi mengenai karakteristik dari emisi gas buang pada pembakaran biomassa sehingga bisa menentukan jenis kayu yang paling efektif untuk digunakan sebagai bentuk energy alternative dan terbarukan terbarukan. Pada kajian ini dirancang dan dibuat sebuah alat untuk memberikan informasi emisi gas buang kayu, yaitu sebuah tungku (furcane) dengan menggunakan material semen tahan api untuk ruang bakar yang dilapisi bata tahan api, dan casing plat baja sebagai isolator. Tungku dilengkapi tambahan komponen kipas pada pintu depan untuk membantu mengalirkan udara saat pembakaran langsung dan sensor gas analyzer untuk mendapatkan data emisi gas buang yang dipasang pada saluran keluar udara. Tungku (furnace) yang dibuat mampu mencapai suhu 800 oC dari temperatur 32oC dalam waktu 360 menit. Pengujian dilakukan untuk melihat karakteristik emisi gas buang dengan menggunakan jenis kayu Mahoni, Nangka dan Jati, karena jenis kayu ini banyak sekali tumbuh di Indonesia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kayu Mahoni memiliki kadar air 12,24 %, kadar zat terbang 83,5 %, kadar abu 0,57 %, dan kadar karbon terikat 3,69 %. Kayu Nangka memiliki kadar air 13,34 %, kadar zat terbang 82,5 %, kadar abu 0,25 %, dan kadar karbon terikat 3,64 %. Kayu Jati memiliki kadar air 42,22 %, kadar zat terbang 71,6 %, kadar abu 0,35 %, dan kadar karbon terikat 3,71 %. Berdasarkan pengujian ini, didapatkan bahwa kayu Mahoni ini mudah menyala jika dibakar, dengan kadar air paling sedikit dihasilkan.
RANCANG BANGUN ALAT UJI BIOMASSA UNTUK MENGETAHUI EMISI GAS BUANG SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN
Aa Santosa (author) / Farradina Choria Suci (author)
2020
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS KOPI MENJADI BIOMASSA PELET (BIOPELET) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN
DOAJ | 2022
|Panjer Kiling: Kincir Angin Tradisional Banyuwangi Sebagai Potensi Sumber Energi Terbarukan
BASE | 2022
|Studi konsumsi energi sebagai kajian awal untuk mengetahui & memonitor efisiensi penggunaan energi
BASE | 2012
|Potensi Ekonomi Energi Terbarukan Biomassa: Permasalahan dan Kendala Pengembangannya
DOAJ | 2023
|