A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Strategi Media Relations Perusahaan Pertambangan Timah dan Agenda Setting Media di Bangka Belitung
Artikel ini menjelaskan strategi media relations yang digunakan oleh perusahaan pertambangan timah di provinsi Bangka Belitung dalam menyusun agenda setting media. Satu sisi, perusahaan pertambangan timah memiliki agenda agar dapat melakukan penambangan sesuai peraturan. Pada sisi lainnya, pemerintah daerah sebagai pihak yang berada di luar institusi media massa dan perusahaan pertambangan juga memiliki agenda tersendiri. Sehingga persoalan pertambangan timah di Bangka Belitung memiliki potensi konflik kepentingan, bukan saja antar perusahaan dengan pemerintah, tetapi juga dengan warga masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana strategi media relations perusahaan pertambangan timah dalam menyusun agenda setting media massa di Bangka Belitung. Ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatoris. Data penelitian ini diperoleh melalui pengamatan dan partisipasi semi tertutup serta wawancara dengan sejumlah informan yang memiliki kompetensi dan relevansi dengan masalah penelitian. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa media massa sebagai institusi ekonomi digerakkan melalui prinsip transaksional. Pada sisi lain, perusahaan penambang timah dan pemerintah daerah memiliki agenda setting bersama. Relasi berbagai sisi tersebut merupakan faktor internal yang terjadi dalam suatu iklim media baru yang sangat dinamis. Sedangkan aktivitas yang sangat dinamis pada era media baru tersebut merupakan faktor eksternal. Relasi antara faktor internal dan eksternal tersebut digambarkan sebagai hal yang dapat menyusun agenda setting media. Agenda setting merupakan teori yang menjelaskan media membentuk agenda khalayak. Sehingga khalayak cenderung menilai suatu hal menjadi penting karena media menilai suatu hal tersebut penting.
Strategi Media Relations Perusahaan Pertambangan Timah dan Agenda Setting Media di Bangka Belitung
Artikel ini menjelaskan strategi media relations yang digunakan oleh perusahaan pertambangan timah di provinsi Bangka Belitung dalam menyusun agenda setting media. Satu sisi, perusahaan pertambangan timah memiliki agenda agar dapat melakukan penambangan sesuai peraturan. Pada sisi lainnya, pemerintah daerah sebagai pihak yang berada di luar institusi media massa dan perusahaan pertambangan juga memiliki agenda tersendiri. Sehingga persoalan pertambangan timah di Bangka Belitung memiliki potensi konflik kepentingan, bukan saja antar perusahaan dengan pemerintah, tetapi juga dengan warga masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana strategi media relations perusahaan pertambangan timah dalam menyusun agenda setting media massa di Bangka Belitung. Ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatoris. Data penelitian ini diperoleh melalui pengamatan dan partisipasi semi tertutup serta wawancara dengan sejumlah informan yang memiliki kompetensi dan relevansi dengan masalah penelitian. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa media massa sebagai institusi ekonomi digerakkan melalui prinsip transaksional. Pada sisi lain, perusahaan penambang timah dan pemerintah daerah memiliki agenda setting bersama. Relasi berbagai sisi tersebut merupakan faktor internal yang terjadi dalam suatu iklim media baru yang sangat dinamis. Sedangkan aktivitas yang sangat dinamis pada era media baru tersebut merupakan faktor eksternal. Relasi antara faktor internal dan eksternal tersebut digambarkan sebagai hal yang dapat menyusun agenda setting media. Agenda setting merupakan teori yang menjelaskan media membentuk agenda khalayak. Sehingga khalayak cenderung menilai suatu hal menjadi penting karena media menilai suatu hal tersebut penting.
Strategi Media Relations Perusahaan Pertambangan Timah dan Agenda Setting Media di Bangka Belitung
Iswandi Syahputra (author)
2018
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PENGEMBANGAN KAWASAN PASCA PERTAMBANGAN TIMAH: PENDEKATAN KONSEP ECO-DEVELOPMENT
BASE | 2012
|