A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Proporsi rumah berarsitektur Cina di tepian sungai Musi Palembang
Sejak jaman Sriwijaya kota Palembang telah didatangi dan ditinggali oleh etnis-etnis dari bangsa lain, diantaranya China, Arab, dan Campa. Kehadiran mereka telah memberi warna bagi perkembangan arsitektur di kota Palembang, karena telah membawa pengaruh arsitektur dari negara asalnya. Keberadaan rumah berarsitektur China di tepian Sungai Musi merupakan salah satu warisan arsitektur dari etnis China yang masih bertahan sampai saat ini. Bentuk bangunan-bangunan rumah tinggal tersebut secara visual memberikan image proporsi yang sama, yang menyiratkan adanya perbandingan ukuran elemen-elemen fisik utama bangunan yang digunakan dalam membangun rumah tinggal tersebut. Hal ini menarik untuk menemukan proporsi fisik (rangka utama) yang ada di bangunan rumah tinggal tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan analisis data menggunakan metode statistik. Hasil penelitian ditemukan proporsi (rasio) dari elemen fisik (rangka utama) bangunan ini adalah P : L : T = 9,2 : 3,4 : 2,3. Atap paling depan dari bangunan China ini (segmen A) memiliki proporsi tinggi yang lebih rendah dari atap pada segmen B dan C. Hal ini menunjukkan bahwa ruang pada segmen B dan C memiliki nilai ruang yang lebih tinggi yaitu sebagai tempat sembahyang dan ruang aktifitas yang bersifat privat bagi penghuni rumah. © 2019 Anjuma Perkasa Jaya
Proporsi rumah berarsitektur Cina di tepian sungai Musi Palembang
Sejak jaman Sriwijaya kota Palembang telah didatangi dan ditinggali oleh etnis-etnis dari bangsa lain, diantaranya China, Arab, dan Campa. Kehadiran mereka telah memberi warna bagi perkembangan arsitektur di kota Palembang, karena telah membawa pengaruh arsitektur dari negara asalnya. Keberadaan rumah berarsitektur China di tepian Sungai Musi merupakan salah satu warisan arsitektur dari etnis China yang masih bertahan sampai saat ini. Bentuk bangunan-bangunan rumah tinggal tersebut secara visual memberikan image proporsi yang sama, yang menyiratkan adanya perbandingan ukuran elemen-elemen fisik utama bangunan yang digunakan dalam membangun rumah tinggal tersebut. Hal ini menarik untuk menemukan proporsi fisik (rangka utama) yang ada di bangunan rumah tinggal tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan analisis data menggunakan metode statistik. Hasil penelitian ditemukan proporsi (rasio) dari elemen fisik (rangka utama) bangunan ini adalah P : L : T = 9,2 : 3,4 : 2,3. Atap paling depan dari bangunan China ini (segmen A) memiliki proporsi tinggi yang lebih rendah dari atap pada segmen B dan C. Hal ini menunjukkan bahwa ruang pada segmen B dan C memiliki nilai ruang yang lebih tinggi yaitu sebagai tempat sembahyang dan ruang aktifitas yang bersifat privat bagi penghuni rumah. © 2019 Anjuma Perkasa Jaya
Proporsi rumah berarsitektur Cina di tepian sungai Musi Palembang
Anjuma Perkasa Jaya (author)
2019
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Perubahan Budaya Bermukim Masyarakat Riparian Sungai Musi Palembang, Tinjauan Proses dan Produk
BASE | 2019
|PENATAAN TEPIAN SUNGAI CENRANAE DENGAN PENDEKATAN EKOLOGIS DI KOTA SENGKANG
DOAJ | 2015
|ANALISIS PENGELOLAAN TEPIAN SUNGAI MAHAKAM STUDI KASUS MAHAKAM LAMPION GARDEN DI KOTA SAMARINDA
BASE | 2024
|