A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Analisis Keterlambatan Pengiriman Material Beton (Studi Kasus Proyek Breeze Tower, Bintaro PT. Tatamulia Nusantara Indah)
Setiap proyek konstruksi mempunyai kompleksitas yang tinggi, dan dibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang terlibat untuk mencapai keberhasilan suatu proyek. Umumnya, setiap proyek mempunyai rencana dan jadwal pelaksanaan, kapan proyek harus dimulai dan berapa lama proyek akan selesai. Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam rangka memenuhi target proyek, yaitu biaya, mutu, dan waktu. Pembuatan rencana proyek konstruksi harus memperhatikan ketiga aspek tersebut dan mengacu pada perkiraan yang ada pada saat rencana pembangunan dibuat. Seiring berjalannya waktu, terjadi ketidaksesuaian antara rencana yang dibuat dengan realisasi yang ada di lapangan, sehingga dampak yang terjadi adalah keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang disertai dengan meningkatnya biaya pelaksanaan pekerjaan. Salah satu masalah yang sering terjadi di Proyek Breeze Tower adalah keterlambatan pengiriman beton dari pihak supplier. Dalam jangka waktu satu minggu, pekerjaan pengecoran tiga belas kali terlambat dari schedule rencana pengecoran. Kondisi ini membutuhkan manajemen resiko untuk meminimalisir keterlambatan serta pemborosan biaya. Kontraktor tentunya menginginkan proyek berjalan tepat waktu dan sesuai dengan perencanaan, sehingga dapat menguntungkan baik kontraktor, maupun pemilik proyek. Dalam rangka mencapai target penyelesaian proyek sesuai pada waktunya, di dalam proyek Breeze Tower ini dilakukan langkah-langkah untuk pencegahan keterlambatan progress proyek.
Analisis Keterlambatan Pengiriman Material Beton (Studi Kasus Proyek Breeze Tower, Bintaro PT. Tatamulia Nusantara Indah)
Setiap proyek konstruksi mempunyai kompleksitas yang tinggi, dan dibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang terlibat untuk mencapai keberhasilan suatu proyek. Umumnya, setiap proyek mempunyai rencana dan jadwal pelaksanaan, kapan proyek harus dimulai dan berapa lama proyek akan selesai. Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam rangka memenuhi target proyek, yaitu biaya, mutu, dan waktu. Pembuatan rencana proyek konstruksi harus memperhatikan ketiga aspek tersebut dan mengacu pada perkiraan yang ada pada saat rencana pembangunan dibuat. Seiring berjalannya waktu, terjadi ketidaksesuaian antara rencana yang dibuat dengan realisasi yang ada di lapangan, sehingga dampak yang terjadi adalah keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang disertai dengan meningkatnya biaya pelaksanaan pekerjaan. Salah satu masalah yang sering terjadi di Proyek Breeze Tower adalah keterlambatan pengiriman beton dari pihak supplier. Dalam jangka waktu satu minggu, pekerjaan pengecoran tiga belas kali terlambat dari schedule rencana pengecoran. Kondisi ini membutuhkan manajemen resiko untuk meminimalisir keterlambatan serta pemborosan biaya. Kontraktor tentunya menginginkan proyek berjalan tepat waktu dan sesuai dengan perencanaan, sehingga dapat menguntungkan baik kontraktor, maupun pemilik proyek. Dalam rangka mencapai target penyelesaian proyek sesuai pada waktunya, di dalam proyek Breeze Tower ini dilakukan langkah-langkah untuk pencegahan keterlambatan progress proyek.
Analisis Keterlambatan Pengiriman Material Beton (Studi Kasus Proyek Breeze Tower, Bintaro PT. Tatamulia Nusantara Indah)
Andre Feliks Setiawan (author) / Nadya Dwivania (author) / Michael Louis Sunaris (author)
2019
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
BASE | 2021
|PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM HAL TERJADI KETERLAMBATAN PENGIRIMAN BARANG
DOAJ | 2018
|Analisis Keterlambatan Proyek Konstruksi di PT. PLN (Persero) UIP Sumbagut
BASE | 2022
|