A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Eksistensi dan Koeksistensi Budaya Tionghoa dalam Masyarakat Jawa Yogyakarta
Eksistensi etnis Tionghoa di Jawa telah berkontribusi pada lahirnya pola kehidupan sosial budaya yang multikultural. Keberagaman budaya tersebut merepresentasikan budaya Tionghoa dan budaya Jawa yang seimbang dan harmonis. Koeksistensi yang terbentuk telah menciptakan ruang budaya yang integratif dan akomodatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan melihat lebih dalam eksistensi dan koeksistensi budaya Tionghoa di tengah mayoritas Jawa di Yogyakarta. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi di Ketandan, sebuah kampung Cina di kota Yogyakarta. Berbagai perayaan dan festival budaya yang menjadi bagian dari agenda masyarakat Kota Yogyakarta dilihat dalam menguji tingkat penerimaan budaya Tionghoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi budaya Tionghoa di Yogyakarta ditanggapi secara positif dan diakui keberadaannya. Budaya Tionghoa dapat hadir secara dinamis di tengah mayoritas Jawa. Hal tersebut telah membentuk koeksistensi budaya yang berkeseinambungan. Koeksistensi dua etnis, di mana budaya Tionghoa dan budaya Jawa dapat hadir berdampingan tanpa kesenjangan atau kecemburuan sosia, telah berhasil menjadi solusi untuk merawat keberagaman budaya.
Eksistensi dan Koeksistensi Budaya Tionghoa dalam Masyarakat Jawa Yogyakarta
Eksistensi etnis Tionghoa di Jawa telah berkontribusi pada lahirnya pola kehidupan sosial budaya yang multikultural. Keberagaman budaya tersebut merepresentasikan budaya Tionghoa dan budaya Jawa yang seimbang dan harmonis. Koeksistensi yang terbentuk telah menciptakan ruang budaya yang integratif dan akomodatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan melihat lebih dalam eksistensi dan koeksistensi budaya Tionghoa di tengah mayoritas Jawa di Yogyakarta. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi di Ketandan, sebuah kampung Cina di kota Yogyakarta. Berbagai perayaan dan festival budaya yang menjadi bagian dari agenda masyarakat Kota Yogyakarta dilihat dalam menguji tingkat penerimaan budaya Tionghoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi budaya Tionghoa di Yogyakarta ditanggapi secara positif dan diakui keberadaannya. Budaya Tionghoa dapat hadir secara dinamis di tengah mayoritas Jawa. Hal tersebut telah membentuk koeksistensi budaya yang berkeseinambungan. Koeksistensi dua etnis, di mana budaya Tionghoa dan budaya Jawa dapat hadir berdampingan tanpa kesenjangan atau kecemburuan sosia, telah berhasil menjadi solusi untuk merawat keberagaman budaya.
Eksistensi dan Koeksistensi Budaya Tionghoa dalam Masyarakat Jawa Yogyakarta
Asyifa Nadia Jasmine (author) / Mohamad Yusuf (author) / Irwan Abdullah (author)
2023
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PENANDA FONOLOGI BAHASA JAWA DALAM TUTURAN MASYARAKAT TIONGHOA DI GANG BARU SEMARANG
DOAJ | 2017
|Bahasa Minang Pondok dalam Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Tionghoa Kota Padang
DOAJ | 2018
|PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PEMAKAMAN PADA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA DI KOTA PADANG
BASE | 2020
|