A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
TRADISI GEMOHING LAMAHOLOT SEBAGAI EMBLEM PEMERSATU MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI DESA TUWAGOETOBI
Kehidupan masyarakat multikultural di Indonesia acapkali memicu terjadinya konflik sosial sehingga mengakibatkan berkurangnya rasa persatuan dan kesatuan. Situasi tersebut berbeda dengan kehidupan masyarakat Lamaholot yang terus menghargai perbedaan dan mempertahankan nilai persatuan dalam budaya etnik Lamaholot. Salah satu tradisi Lamaholot yang menjadi emblem pemersatu masyarakat multikultural adalah tradisi Gemohing. Masyarakat Lamaholot terus menjaga dan merawat kearifan lokal ini agar tidak lekang atau punah karena perkembangan zaman yang semakin pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tradisi Gemohing Lamaholot sebagai emblem pemersatu masyarakat multikultural di desa Tuwagoetobi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di desa Tuwagoetobi sejauh ini masih mempertahankan tradisi Gemohing sebagai emblem pemersatu dalam kehidupan bersama sebagai bagian dari masyarakat multikultural yang ditandai dengan pembangunan rumah, kerja kebun, membersihkan lingkungan dan tata halaman tempat umum, pesta adat perkawinan, dan kematian yang melibatkan semua masyarakat, yakni anak-anak, orang muda, orang dewasa, laki-laki dan perempuan baik yang beragama Katolik maupun Islam, serta yang berbeda suku. Oleh karena itu, para pewaris nilai baik itu pemerintah, tokoh masyarakat, pemangku adat, kelompok Gemohing, dan orang muda harus mempertahankan tradisi Gemohing ini sebagai emblem pemersatu masyarakat multikultural agar tidak lekas punah.
TRADISI GEMOHING LAMAHOLOT SEBAGAI EMBLEM PEMERSATU MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI DESA TUWAGOETOBI
Kehidupan masyarakat multikultural di Indonesia acapkali memicu terjadinya konflik sosial sehingga mengakibatkan berkurangnya rasa persatuan dan kesatuan. Situasi tersebut berbeda dengan kehidupan masyarakat Lamaholot yang terus menghargai perbedaan dan mempertahankan nilai persatuan dalam budaya etnik Lamaholot. Salah satu tradisi Lamaholot yang menjadi emblem pemersatu masyarakat multikultural adalah tradisi Gemohing. Masyarakat Lamaholot terus menjaga dan merawat kearifan lokal ini agar tidak lekang atau punah karena perkembangan zaman yang semakin pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tradisi Gemohing Lamaholot sebagai emblem pemersatu masyarakat multikultural di desa Tuwagoetobi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di desa Tuwagoetobi sejauh ini masih mempertahankan tradisi Gemohing sebagai emblem pemersatu dalam kehidupan bersama sebagai bagian dari masyarakat multikultural yang ditandai dengan pembangunan rumah, kerja kebun, membersihkan lingkungan dan tata halaman tempat umum, pesta adat perkawinan, dan kematian yang melibatkan semua masyarakat, yakni anak-anak, orang muda, orang dewasa, laki-laki dan perempuan baik yang beragama Katolik maupun Islam, serta yang berbeda suku. Oleh karena itu, para pewaris nilai baik itu pemerintah, tokoh masyarakat, pemangku adat, kelompok Gemohing, dan orang muda harus mempertahankan tradisi Gemohing ini sebagai emblem pemersatu masyarakat multikultural agar tidak lekas punah.
TRADISI GEMOHING LAMAHOLOT SEBAGAI EMBLEM PEMERSATU MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI DESA TUWAGOETOBI
Yosep Belen Keban (author) / Maria Inviolata Deran Ola (author)
2023
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Prospektif Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan dalam Konstruksi Multikultural Masyarakat Indonesia
DOAJ | 2016
|Warung Kopi sebagai Ruang Publik untuk Membangun Harmoni Masyarakat Multikultural
DOAJ | 2023
|Persepsi Tradisi Tompangan Sebagai Bentuk Investasi Masyarakat Andulang Gapura Sumenep
DOAJ | 2025
|