A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Sedimen di Sungai Lesti
Perubahan tata guna lahan yang terjadi di sungai Lesti merupakan sebuah dampak yang besar dari kegiatan manusia. Jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan kebutuhan akan daerah pemukiman baru terus bertambah. Perubahan daerah hutan menjadi persawahan ataupun menjadikannya sebagai daerah pemukiman tentunya akan berpengaruh besar terhadap sedimen di sungai Lesti. Software AVSWAT 2000 adalah program berbasis SIG yang bekerja sebagai ekstensi dalam software ArcView yang dirancang khusus untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada suatu DAS. Salah satu kemampuannya adalah untukmemprediksi sedimen yang ada di badan sungai dalam DAS. Untuk mendapatkan nilai dari sedimen yang ada di badan sungai dibutuhkan overlay dari peta tata guna lahan dan peta jenis tanah. Data hidrologi dan klimatologi dibutuhkan program guna memprediksi besar kandungan yang terdapat di badan sungai. Dalam studi ini dikaji besaran sedimen di sungai Lesti berdasarkan 2 (dua) tataguna lahan tahun 2003 dan tahun 2005. Masing-masing tata guna lahan di bagi menjadi 20 sub DAS dengan total keseluruhan 59140.015 Ha. Perubahan luas tata guna lahan dari tahun 2003 ke tahun 2005 yang meliputi : Belukar/Semak berkurang sebesar41,131%, Air Tawar berkurang sebesar 95,556%, Industri berkurang sebesar 99,345%,Kebun bertambah sebesar 121,707%, Pemukiman bertambah sebesar 157,848%, Rumput berkurang sebesar 97,580%, Sawah Irigasi bertambah sebesar 76.114%, Sawah Tadah Hujan berkurang sebesar 79,809%, Tegalan berkurang sebesar 64,244%, dan Hutan berkurang sebesar 99,796%. Dengan terjadinya perubahan luas tata guna lahan maka didapatkan nilai persentase perubahan dari perbandingan hasil simulasi tahun 2003 ketahun 2005 yang menunjukkan terjadinya kenaikan konsentrasi sedimen sebesar 68,261%. Hasil sedimen simulasi mempunyai kecenderungan mempunyai trend yang sama dengan sedimen terukur meskipun model memberikan nilai kesalahan relatif yang masih besar pada tahun-tahun tertentu. Hal ini dimungkinkan karena keterbatasan data yang ada sehingga input parameter kurang detail. Hasil simulasi untuk sedimen mendekati sedimen terukur dengan koefisien korelasi 0,6 < R < 1,0 yang artinya mempunyai hubungan langsung positif baik. Melalui uji homogenitas dikatakan bahwa kedua model dikatakan 95% betul bahwa sama jenis atau homogen dengan sedimen terukur. Tetapi menurut fungsi waktu antara bulan januari sampai dengan bulan desember pada tahun 2003 dan tahun2005 dikatakan bahwa kedua model tidak sama. Kata kunci : Tata guna lahan, Sedimen, Simulasi, AVSWAT 2000
Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Sedimen di Sungai Lesti
Perubahan tata guna lahan yang terjadi di sungai Lesti merupakan sebuah dampak yang besar dari kegiatan manusia. Jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan kebutuhan akan daerah pemukiman baru terus bertambah. Perubahan daerah hutan menjadi persawahan ataupun menjadikannya sebagai daerah pemukiman tentunya akan berpengaruh besar terhadap sedimen di sungai Lesti. Software AVSWAT 2000 adalah program berbasis SIG yang bekerja sebagai ekstensi dalam software ArcView yang dirancang khusus untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada suatu DAS. Salah satu kemampuannya adalah untukmemprediksi sedimen yang ada di badan sungai dalam DAS. Untuk mendapatkan nilai dari sedimen yang ada di badan sungai dibutuhkan overlay dari peta tata guna lahan dan peta jenis tanah. Data hidrologi dan klimatologi dibutuhkan program guna memprediksi besar kandungan yang terdapat di badan sungai. Dalam studi ini dikaji besaran sedimen di sungai Lesti berdasarkan 2 (dua) tataguna lahan tahun 2003 dan tahun 2005. Masing-masing tata guna lahan di bagi menjadi 20 sub DAS dengan total keseluruhan 59140.015 Ha. Perubahan luas tata guna lahan dari tahun 2003 ke tahun 2005 yang meliputi : Belukar/Semak berkurang sebesar41,131%, Air Tawar berkurang sebesar 95,556%, Industri berkurang sebesar 99,345%,Kebun bertambah sebesar 121,707%, Pemukiman bertambah sebesar 157,848%, Rumput berkurang sebesar 97,580%, Sawah Irigasi bertambah sebesar 76.114%, Sawah Tadah Hujan berkurang sebesar 79,809%, Tegalan berkurang sebesar 64,244%, dan Hutan berkurang sebesar 99,796%. Dengan terjadinya perubahan luas tata guna lahan maka didapatkan nilai persentase perubahan dari perbandingan hasil simulasi tahun 2003 ketahun 2005 yang menunjukkan terjadinya kenaikan konsentrasi sedimen sebesar 68,261%. Hasil sedimen simulasi mempunyai kecenderungan mempunyai trend yang sama dengan sedimen terukur meskipun model memberikan nilai kesalahan relatif yang masih besar pada tahun-tahun tertentu. Hal ini dimungkinkan karena keterbatasan data yang ada sehingga input parameter kurang detail. Hasil simulasi untuk sedimen mendekati sedimen terukur dengan koefisien korelasi 0,6 < R < 1,0 yang artinya mempunyai hubungan langsung positif baik. Melalui uji homogenitas dikatakan bahwa kedua model dikatakan 95% betul bahwa sama jenis atau homogen dengan sedimen terukur. Tetapi menurut fungsi waktu antara bulan januari sampai dengan bulan desember pada tahun 2003 dan tahun2005 dikatakan bahwa kedua model tidak sama. Kata kunci : Tata guna lahan, Sedimen, Simulasi, AVSWAT 2000
Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Sedimen di Sungai Lesti
Noor Dinda Febrianingrum (author) / Aniek Masrevaniah (author) / Ery Suhartanto (author)
2012
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan terhadap Debit Banjir di Daerah Aliran Sungai Ciliwung Hulu
DOAJ | 2022
|PENGARUH PERUBAHAN POLA PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP BANJIR DI DAS BUAH KOTA PALEMBANG
BASE | 2018
|Pola Perubahan Penggunaan Lahan Sub Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikujang
DOAJ | 2016
|