A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Peran Ayah terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Perdesaan
Latar Belakang: Stunting masih menjadi isu permasalahan global yang belum terselesaikan. Peranan ibu ditemukan menjadi penyebab yang dominan terhadap kejadian stunting. Namun sejauh ini, peranan ayah dalam peningkatan kejadian stunting belum banyak diulas pada penelitian terdahulu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan ayah terhadap kejadian stunting pada balita di perdesaan. Metode: Penelitian menggunakan desain case control. Penelitian dilakukan di Kabupaten Jombang. Sebanyak 158 sampel usia 24-59 bulan dilibatkan pada penelitian ini. Analisis data menggunakan uji chi-square, fisher exact dan regresi logistik Hasil: Ayah yang berpendidikan rendah berpeluang 2,407 kali lebih tinggi meningkatkan risiko balita menjadi stunting (p=0,010; OR=2,407). Ayah dengan jumlah keluarga lebih dari empat orang berpeluang 1,971 kali lebih tinggi memiliki balita stunting (p=0,042; OR=1,971) dibandingkan ayah dengan jumlah anggota kurang dari 4 orang. Kesimpulan: Pelibatan ayah dalam pengasuhan anak penting untuk mencegah balita dari stunting. Edukasi gizi sebaiknya tidak hanya berfokus kepada ibu balita, akan tetapi juga kepada ayah balita. Perbaikan ekonomi keluarga pada rumah tangga dengan jumlah anggota besar penting untuk memperbaiki status gizi balita.
Peran Ayah terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Perdesaan
Latar Belakang: Stunting masih menjadi isu permasalahan global yang belum terselesaikan. Peranan ibu ditemukan menjadi penyebab yang dominan terhadap kejadian stunting. Namun sejauh ini, peranan ayah dalam peningkatan kejadian stunting belum banyak diulas pada penelitian terdahulu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan ayah terhadap kejadian stunting pada balita di perdesaan. Metode: Penelitian menggunakan desain case control. Penelitian dilakukan di Kabupaten Jombang. Sebanyak 158 sampel usia 24-59 bulan dilibatkan pada penelitian ini. Analisis data menggunakan uji chi-square, fisher exact dan regresi logistik Hasil: Ayah yang berpendidikan rendah berpeluang 2,407 kali lebih tinggi meningkatkan risiko balita menjadi stunting (p=0,010; OR=2,407). Ayah dengan jumlah keluarga lebih dari empat orang berpeluang 1,971 kali lebih tinggi memiliki balita stunting (p=0,042; OR=1,971) dibandingkan ayah dengan jumlah anggota kurang dari 4 orang. Kesimpulan: Pelibatan ayah dalam pengasuhan anak penting untuk mencegah balita dari stunting. Edukasi gizi sebaiknya tidak hanya berfokus kepada ibu balita, akan tetapi juga kepada ayah balita. Perbaikan ekonomi keluarga pada rumah tangga dengan jumlah anggota besar penting untuk memperbaiki status gizi balita.
Peran Ayah terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Perdesaan
Elya Sugianti (author) / Berliana Devianti Putri (author) / Annas Buanasita (author)
2024
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Meta Analisis: Pengaruh Tingkat Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Balita
DOAJ | 2022
|LITERATURE REVIEW: ANALISIS PENYEBAB KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PROVINSI JAWA TIMUR
DOAJ | 2023
|