A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Pengaruh Intervensi Gizi Sensitif terhadap Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-24 Bulan selama Pandemi Covid-19
Latar Belakang: Stunting masih menjadi permasalahan nasional dan global karena dampaknya terhadap kualitas sumber daya manusia. Pemerintah sudah mencanangkan berbagai program penurunan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif. Namun, pandemi Covid-19 mengakibatkan beberapa program tidak dapat terlaksana dengan baik. Tujuan: menganalisis pengaruh intervensi gizi sensitif terhadap kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan selama pandemi Covid-19 Metode: Penelitian berjenis observasional dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Lamongan, Sampang dan Probolinggo pada Bulan Juni-Juli 2022. Sebanyak 455 responden terlibat pada penelitian ini. Data primer didapatkan dengan menggunakan wawancara dan pengukuran antropometri. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan jamban yang memadai berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan (p=0,008; OR=2,260; 95%CI: 1,238-4,125). Variabel lain yang berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah usia balita (p=0,001; OR=3,205; 95%CI: 1,657-6,201). Kesimpulan: Akses jamban yang memadai merupakan intervensi gizi sensitif yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan selama pandemi Covid-19.
Pengaruh Intervensi Gizi Sensitif terhadap Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-24 Bulan selama Pandemi Covid-19
Latar Belakang: Stunting masih menjadi permasalahan nasional dan global karena dampaknya terhadap kualitas sumber daya manusia. Pemerintah sudah mencanangkan berbagai program penurunan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif. Namun, pandemi Covid-19 mengakibatkan beberapa program tidak dapat terlaksana dengan baik. Tujuan: menganalisis pengaruh intervensi gizi sensitif terhadap kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan selama pandemi Covid-19 Metode: Penelitian berjenis observasional dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Lamongan, Sampang dan Probolinggo pada Bulan Juni-Juli 2022. Sebanyak 455 responden terlibat pada penelitian ini. Data primer didapatkan dengan menggunakan wawancara dan pengukuran antropometri. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan jamban yang memadai berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan (p=0,008; OR=2,260; 95%CI: 1,238-4,125). Variabel lain yang berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah usia balita (p=0,001; OR=3,205; 95%CI: 1,657-6,201). Kesimpulan: Akses jamban yang memadai merupakan intervensi gizi sensitif yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan selama pandemi Covid-19.
Pengaruh Intervensi Gizi Sensitif terhadap Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-24 Bulan selama Pandemi Covid-19
Elya Sugianti (author) / Berliana Devianti Putri (author)
2022
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2022
|Meta Analisis: Pengaruh Tingkat Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Balita
DOAJ | 2022
|Status Gizi dan Perkembangan Motorik Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Pertanian
DOAJ | 2024
|