A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
ANALISIS LIMBAH AMPAS SAGU SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR BIOETANOL
Pertumbuhan infrastruktur, khususnya di sektor energi, semakin cepat setiap hari. Hal ini dikarenakan penggunaan kebutuhan tersebut semakin meningkat dari hari ke hari. Ironisnya, berbanding terbalik dengan pasokan energi yang tersedia di Indonesia. Masih banyak kota terutama di Indonesia bagian timur yang masih belum teraliri listrik. Salah satu bahan bakar masih menjadi kendala terbesar bagi wilayah timur, dan di wilayah timur khususnya di wilayah Papua, sumber energi alternatif yang terdapat pada fasilitas merupakan salah satu bahan bakar yang dapat digunakan. Namun penggunaannya di wilayah Papua masih belum optimal digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi bioetanol berbahan ampas sagu yang dapat dikonversi menjadi bahan bakar untuk mengatasi kekurangan dan kelangkaan bahan bakar di daerah terpencil serta sulitnya ketersediaan bahan bakar untuk distribusi pertamina. Metode penelitian laboratorium menggunakan metode close analysis and photo measurement (SEMEDAX), uji LHV dan viskositas bahan bakar bioetanol. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karbon (CK) adalah 76%, sekitar 82,4%, kandungan karbohidrat dapat diolah dengan sangat baik sebagai bahan bakar bioetanol. Analisis karakteristik meliputi viskositas 1,03 (cp), densitas 0,82 (g/L), kromatografi gas 61,04%, nilai kalor rendah 80% = 16.166 MJ/kg dan laju pelepasan panas 140 kW/m2. Analisis menunjukkan bahwa bioetanol 80% dari ampas sagu sangat bermanfaat sebagai sumber bahan bakar rumah tangga. Kontribusi penelitian ini dapat digunakan untuk memecahkan salah satu permasalahan terkait kebutuhan energi rumah tangga Papua di daerah terpencil.
ANALISIS LIMBAH AMPAS SAGU SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR BIOETANOL
Pertumbuhan infrastruktur, khususnya di sektor energi, semakin cepat setiap hari. Hal ini dikarenakan penggunaan kebutuhan tersebut semakin meningkat dari hari ke hari. Ironisnya, berbanding terbalik dengan pasokan energi yang tersedia di Indonesia. Masih banyak kota terutama di Indonesia bagian timur yang masih belum teraliri listrik. Salah satu bahan bakar masih menjadi kendala terbesar bagi wilayah timur, dan di wilayah timur khususnya di wilayah Papua, sumber energi alternatif yang terdapat pada fasilitas merupakan salah satu bahan bakar yang dapat digunakan. Namun penggunaannya di wilayah Papua masih belum optimal digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi bioetanol berbahan ampas sagu yang dapat dikonversi menjadi bahan bakar untuk mengatasi kekurangan dan kelangkaan bahan bakar di daerah terpencil serta sulitnya ketersediaan bahan bakar untuk distribusi pertamina. Metode penelitian laboratorium menggunakan metode close analysis and photo measurement (SEMEDAX), uji LHV dan viskositas bahan bakar bioetanol. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karbon (CK) adalah 76%, sekitar 82,4%, kandungan karbohidrat dapat diolah dengan sangat baik sebagai bahan bakar bioetanol. Analisis karakteristik meliputi viskositas 1,03 (cp), densitas 0,82 (g/L), kromatografi gas 61,04%, nilai kalor rendah 80% = 16.166 MJ/kg dan laju pelepasan panas 140 kW/m2. Analisis menunjukkan bahwa bioetanol 80% dari ampas sagu sangat bermanfaat sebagai sumber bahan bakar rumah tangga. Kontribusi penelitian ini dapat digunakan untuk memecahkan salah satu permasalahan terkait kebutuhan energi rumah tangga Papua di daerah terpencil.
ANALISIS LIMBAH AMPAS SAGU SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR BIOETANOL
Johni Jonatan Numberi (author)
2022
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS KOPI MENJADI BIOMASSA PELET (BIOPELET) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN
DOAJ | 2022
|BASE | 2015
|