A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
DETEKSI FORMALIN DAN LOGAM BERAT PADA IKAN SEGAR DI PASAR TRADISIONAL KOTA KUPANG
Dewasa ini penggunaan formalin sebagai pengawet pada ikan sering dijumpai di masyarakat. Selain itu, konsumsi produk olahan ikan segar yang mengandung logam berat akan berpotensi menyebabkan timbulnya berbagai penyakit baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku masyarakat, mendeteksi adanya formalin serta menganalisis kadar Pb, Cd dan Hg pada ikan Belang Kuning, Tongkol dan Kembung. Metode deteksi kualitatif formalin menggunakan pereaksi Schiff berdasarkan reaksi perubahan warna sampel menjadi merah-keungunan, sedangkan secara kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometri berdasarkan reaksi antara formaldehid dengan pereaksi Nash yang menghasilkansenyawa kompleksberwarna kuning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% masyarakat kota Kupang sebagai belum mengetahui tentang formalin dan ciri-ciri ikan yang berformalin. Uji kualitatif pada 9 sampel memberikan hasil positif formalin pada 2 sampel ikan, sedangkan 7 sampel lainnya memberikan hasil negatif. Sedangkan uji kuantitatif menunjukkan kadar formalin terbesar pada sampel ikan di pasar Oesapa sebesar 3,36 ppm pada ikan tongkol dan 1,26 ppm pada ikan kembung. Kandungan logam berat tertinggi yaitu Hg dengan range konsentrasi 1,00-1,60 ppm untuk semua jenis ikan dari 3 sumber pasar. Kata kunci: formalin, logam berat, ikan segar, pasar, Kota Kupang
DETEKSI FORMALIN DAN LOGAM BERAT PADA IKAN SEGAR DI PASAR TRADISIONAL KOTA KUPANG
Dewasa ini penggunaan formalin sebagai pengawet pada ikan sering dijumpai di masyarakat. Selain itu, konsumsi produk olahan ikan segar yang mengandung logam berat akan berpotensi menyebabkan timbulnya berbagai penyakit baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku masyarakat, mendeteksi adanya formalin serta menganalisis kadar Pb, Cd dan Hg pada ikan Belang Kuning, Tongkol dan Kembung. Metode deteksi kualitatif formalin menggunakan pereaksi Schiff berdasarkan reaksi perubahan warna sampel menjadi merah-keungunan, sedangkan secara kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometri berdasarkan reaksi antara formaldehid dengan pereaksi Nash yang menghasilkansenyawa kompleksberwarna kuning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% masyarakat kota Kupang sebagai belum mengetahui tentang formalin dan ciri-ciri ikan yang berformalin. Uji kualitatif pada 9 sampel memberikan hasil positif formalin pada 2 sampel ikan, sedangkan 7 sampel lainnya memberikan hasil negatif. Sedangkan uji kuantitatif menunjukkan kadar formalin terbesar pada sampel ikan di pasar Oesapa sebesar 3,36 ppm pada ikan tongkol dan 1,26 ppm pada ikan kembung. Kandungan logam berat tertinggi yaitu Hg dengan range konsentrasi 1,00-1,60 ppm untuk semua jenis ikan dari 3 sumber pasar. Kata kunci: formalin, logam berat, ikan segar, pasar, Kota Kupang
DETEKSI FORMALIN DAN LOGAM BERAT PADA IKAN SEGAR DI PASAR TRADISIONAL KOTA KUPANG
A. T. Lema (author) / J. M. Jacob (author)
2020
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Kandungan Logam Berat Pada Ikan, Air Dan Sedimen Di Waduk Saguling Jawa Barat
DOAJ | 2007
|INTEGRASI FUNGSI PADA BANGUNAN PASAR TRADISIONAL DAN LINGKUNGANNYA DI KOTA MALANG
BASE | 2021
|Residu Logam Berat pada Ikan dan Kualitas Lingkungan Perairan Muara Sungai Barito Kalimantan Selatan
DOAJ | 2008
|