A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Penggunaan Aspal Karet Pada Campuran Perkerasan Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC)
Aspal karet adalah aspal penetrasi 60/70 yang dimodifikasi dengan penambahan bahan aditif berupa karet alam dan dapat menjadi alternative untuk perkerasan lentur (Kurniadji, 1999). Penambahan karet alam (lateks) bertujuan untuk meningkatkan kualitas campuran aspal dan membantu pemanfaatan karet alam (lateks) yang ketersediannya cukup banyak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter Marshall pada perkerasan Asphalt Concrete - Binder Course (AC-BC) dengan menggunakan bahan pengikat aspal karet 7%. Pengujian Marshall dilakukan di laboratorium Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat. Ada lima parameter Marshall yang diuji berdasarkan standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2, yaitu Stabilitas, Void in Mixture, Void Filled with Asphalt, Void in Mineral Aggregate, dan Marshall Quotient. Pada penelitian ini diperoleh hasil nilai stabilitas tertinggi terdapat pada kadar aspal 6% sebesar 1290,0 kg. Nilai VFB tertinggi adalah kadar 6,5% sebesar 78,26. Sedangkan nilai Marshall Quotient tertinggi berapa pada kadar 6,5% sebesar 280,980. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan aspal karet 7% pada perkerasan AC-BC diperoleh pada kadar aspal 6.75%.
Penggunaan Aspal Karet Pada Campuran Perkerasan Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC)
Aspal karet adalah aspal penetrasi 60/70 yang dimodifikasi dengan penambahan bahan aditif berupa karet alam dan dapat menjadi alternative untuk perkerasan lentur (Kurniadji, 1999). Penambahan karet alam (lateks) bertujuan untuk meningkatkan kualitas campuran aspal dan membantu pemanfaatan karet alam (lateks) yang ketersediannya cukup banyak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter Marshall pada perkerasan Asphalt Concrete - Binder Course (AC-BC) dengan menggunakan bahan pengikat aspal karet 7%. Pengujian Marshall dilakukan di laboratorium Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat. Ada lima parameter Marshall yang diuji berdasarkan standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2, yaitu Stabilitas, Void in Mixture, Void Filled with Asphalt, Void in Mineral Aggregate, dan Marshall Quotient. Pada penelitian ini diperoleh hasil nilai stabilitas tertinggi terdapat pada kadar aspal 6% sebesar 1290,0 kg. Nilai VFB tertinggi adalah kadar 6,5% sebesar 78,26. Sedangkan nilai Marshall Quotient tertinggi berapa pada kadar 6,5% sebesar 280,980. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan aspal karet 7% pada perkerasan AC-BC diperoleh pada kadar aspal 6.75%.
Penggunaan Aspal Karet Pada Campuran Perkerasan Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC)
Elsa Eka Putri (author) / Arialde Kaspari (author)
2023
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Penggunaan Limbah Kaca Sebagai Filler Pada Campuran Perkerasan Aspal Panas
DOAJ | 2019
|Penggunaan Limbah Kaca Sebagai Filler Pada Campuran Perkerasan Aspal Panas
DOAJ | 2019
|PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH POLYETHYLENE TEREPHTHALATE TERHADAP CAMPURAN ASPAL CONCRETE BINDER COURSE
DOAJ | 2022
|DOAJ | 2022
|